Negosiasi antara Turki dan Aljazair mengenai kesepakatan untuk membeli gas alam cair (LNG) berjalan dengan baik, Menteri Energi Fatih Dönmez pada hari Kamis.
Perjanjian saat ini di mana Turki telah menerima LNG dari Aljazair selama sekitar 30 tahun akan berakhir pada 2024.
“Negosiasi kami mengenai perpanjangan kontrak yang ada, dan subjek khusus perdagangan lainnya termasuk peningkatan kapasitas, serta bidang kerja sama baru berjalan positif,” kata menteri.
Menteri tersebut berbicara selama pertemuan pers dengan timpalannya dari Aljazair, Mohamed Arkab, setelah komisi bersama ke-11 Aljazair-Turki untuk kerjasama ekonomi.
Dönmez mengatakan bahwa mereka mengadakan pertemuan yang sangat rinci dan hasil dari topik yang dibahas akan segera jelas.
Menteri, yang mengatakan bahwa perdagangan bilateral mencapai level tertinggi pada tahun 2014, menambahkan bahwa volume perdagangan antar negara telah turun dalam beberapa tahun terakhir dan terkena dampak negatif dari pandemi.
Mencatat bahwa 90% impor Turki dari Aljazair terkait dengan energi, dia berkata: “Potensi kerja sama antara negara-negara kita di bidang energi tidak terbatas pada impor LNG. Kami memiliki potensi kerja sama yang signifikan di bidang energi lainnya, terutama di bidang hidrokarbon, pertambangan, dan energi terbarukan.”
Selama pertemuan saat ini, katanya, Perusahaan Pipa Minyak Turki (BOTAŞ), Turkish Petroleum Corporation (TPAO) dan Direktorat Jenderal Penelitian dan Eksplorasi Mineral (MTA) melakukan kontak penting dengan rekan-rekan mereka.
“Saya tidak ragu bahwa kami akan membawa kerja sama kami ke tingkat yang lebih tinggi dengan kontak-kontak ini,” katanya.
Menteri menggarisbawahi bahwa di seluruh benua Afrika, Turki berinvestasi paling banyak di Aljazair.
Memperhatikan bahwa sekitar 1.300 perusahaan Turki telah menginvestasikan sekitar $5 miliar (TL 53,55 miliar) di Aljazair, Dönmez mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan ini mempekerjakan sekitar 30.000 orang di negara Maghreb.
Menunjuk pada sifat “menang-menang” dari hubungan tersebut, menteri tersebut mengatakan bahwa perusahaan minyak negara Aljazair Sonatrach juga telah berinvestasi di distrik Ceyhan di provinsi Adana selatan Turki.
Sementara itu, Dönmez pada hari yang sama mengatakan bahwa Turki akan menugaskan unit regasifikasi penyimpanan terapung (FSRU) ketiga pada tahun 2022.
Negara ini saat ini memiliki dua terminal LNG dan dua FSRU.
Turki sekarang mampu memenuhi 50% kebutuhan gas alamnya dengan LNG, katanya.
Posted By : togel hongkonģ hari ini