Rusia telah mencabut pembatasan impor berbagai produk pertanian dari Turki, menurut sebuah pernyataan resmi Sabtu.
Dalam pernyataan tertulis yang dibuat oleh Layanan Perlindungan Hak Konsumen dan Kesehatan Manusia Rusia (Rospotrebnadzor), dilaporkan bahwa pembatasan impor berbagai produk pertanian dari Turki dicabut sebagai hasil dari evaluasi yang dilakukan.
Produknya meliputi paprika, delima, anggur, jeruk, dan grapefruit.
Rusia pada 2015 memberlakukan beberapa pembatasan ekspor pertanian dari Turki, termasuk ekspor tomat.
Perkembangan ini terjadi setelah Turki menjatuhkan sebuah pesawat tempur Rusia yang dikatakan melanggar wilayah udaranya di dekat perbatasan Suriah.
Moskow mencabut larangan impor tomat pada November 2017 karena ketegangan antara kedua negara mereda, terutama setelah peluncuran pipa TurkStream yang membawa gas Rusia ke Turki, tetapi menetapkan batasan.
Baru-baru ini pada bulan Februari, kantor berita Rusia Interfax mengatakan negara itu dapat meningkatkan kuota impor tomat dari Turki, yang saat ini 300.000 ton, menjadi 350.000 ton.
Kementerian Pertanian Rusia sedang mempersiapkan rancangan baru mengenai impor tomat dari Turki, kata laporan itu.
Perwakilan sektor Turki telah lama berargumen bahwa kuota harus dicabut sepenuhnya.
Turki menghasilkan pendapatan $363 juta (TL 4,89 miliar) dari 623.000 ton ekspor tomat pada tahun 2021. Sekitar setengah dari ekspor tersebut dilakukan ke Rusia.
Moskow awalnya meningkatkan kuota sebesar 50.000 ton pada Februari 2020 menjadi 200.000 ton dan kemudian menaikkannya menjadi 250.000 ton pada Januari tahun lalu. Kementerian Pertanian Rusia menaikkan kuota sebanyak 50.000 ton menjadi 300.000 ton pada April 2021.
Sementara itu, sebagai dampak dari perang Rusia-Ukraina, ekspor Turki ke Rusia turun secara signifikan di bulan Maret.
Penjualan ke Rusia turun hampir 40% tahun-ke-tahun di bulan Maret dan 42,1% dibandingkan bulan sebelumnya menjadi $252,4 juta.
Posted By : togel hongkonģ hari ini