Kapasitas pusat repatriasi Turki mencapai 20.000
POLITICS

Kapasitas pusat repatriasi Turki mencapai 20.000

Kapasitas pusat repatriasi akan ditingkatkan menjadi 20.000 pada Mei karena Turki terus memerangi migrasi tidak teratur, Ramazan Seçilmi, direktur umum di direktorat migrasi, mengatakan Minggu.

Berbicara pada konferensi pers di ibu kota Ankara, Seçilmi mengatakan bahwa berkat pusat repatriasi, prosedur migran gelap ditangani dalam waktu singkat dan migran memiliki akses ke hak-hak dasar.

Menurut data direktorat, sejak 2016, 320.172 orang asing telah dideportasi dalam lingkup perang melawan migrasi tidak teratur.

Mengatakan bahwa tahun lalu, masuknya 451.096 migran gelap diblokir, Seçilmi mengatakan bahwa jumlah penyeberangan migran gelap yang dicegah sejauh ini pada tahun 2022 telah mencapai 127.256. Jumlah tertinggi migran gelap terdiri dari Afghanistan, diikuti oleh Suriah, Palestina dan Pakistan, tambahnya.

Dia mengatakan bahwa pusat-pusat repatriasi hanya memiliki kapasitas 1.740 pada tahun 2015 dan akan ditingkatkan menjadi 20.000, meningkat hampir sepuluh kali lipat.

Seçilmi menunjukkan bahwa kapasitas Turki dalam hal repatriasi melebihi seluruh Eropa dan mengatakan kepada Anadolu Agency (AA): “Sebelum Inggris meninggalkan Uni Eropa, kapasitas repatriasi blok itu adalah 21.000. Saat ini, Uni Eropa memiliki kapasitas 16.000, yang berarti kami memiliki kapasitas jauh di atas Eropa.”

Menunjukkan bahwa tingkat repatriasi meningkat 74% dibandingkan tahun sebelumnya, Seçilmi mengatakan, “Jika kita melihat tingkat deportasi secara umum, kami mengirim hampir setengah dari setiap 100 migran gelap kembali ke negara mereka, tingkat kami mendekati 50 %. Sekali lagi, angka ini sekitar 18% di Uni Eropa.”

Komentar Seçilmi muncul saat perdebatan tentang migrasi dan kehadiran warga Suriah di negara itu sekali lagi menjadi isu perdebatan di Turki.

Turki menampung jumlah pengungsi tertinggi secara global, dengan hampir 4 juta pengungsi Suriah, sementara warga Afghanistan diyakini sebagai komunitas pengungsi terbesar kedua setelah Suriah.

Pengungsi secara luas dianut oleh publik, tetapi partai-partai oposisi sering terlihat mengobarkan wacana xenofobia dan anti-pengungsi.

Newsletter Harian Sabah

Tetap up to date dengan apa yang terjadi di Turki, itu wilayah dan dunia.

Anda dapat berhenti berlangganan kapan saja. Dengan mendaftar, Anda menyetujui Ketentuan Penggunaan dan Kebijakan Privasi kami. Situs ini dilindungi oleh reCAPTCHA dan berlaku Kebijakan Privasi dan Persyaratan Layanan Google.

Posted By : result hk