Lagu-lagu rakyat, klasik, dan sufi Turki memiliki nada dan ritme yang unik dan istimewa sehingga seseorang harus berusaha keras untuk tidak jatuh cinta saat pertama kali mendengarnya. Hal itu terbukti dengan kasus sekelompok mahasiswa asing di Turki yang telah membentuk paduan suara untuk membawakan lagu-lagu tradisional Turki yang telah mereka kembangkan di telinga mereka.
Kepresidenan Turki di Luar Negeri dan Komunitas Terkait (YTB) telah bekerja keras di Ankara untuk menciptakan paduan suara asing dengan selera lagu-lagu tradisional Turki, dengan bantuan Art Director zgür Ahmet arman.
zgür Ahmet arman, juga direktur International Art Society, mengatakan kepada Anadolu Agency (AA) paduan suara mereka terdiri dari 30 siswa yang merupakan penerima Beasiswa Türkiye, sebuah program yang dikelola negara.
“Kami mempelajari musik kontemporer dengan klasik Turki, sufi, dan lagu-lagu daerah dari waktu ke waktu. Di antara anggota paduan suara, ada yang belajar memainkan alat musik di sini. Kami memiliki pelajaran kecapi, bağlama, dan ritme,” katanya.
Dia mengatakan repertoar paduan suara telah berkembang dan mereka mempertimbangkan untuk mengadakan konser.
“(Awalnya) saya berpikir, ‘Apakah saya bisa menularkan ilmu saya dengan cara yang sehat.’ Tapi kemudian saya melihat bahwa orang-orang itu menguasai subjek. Saya sangat menikmati berada di atmosfer ini.”
Kyrgyz Umsunay mürbekova, yang memainkan bağlama dan kopuz, mengatakan bahwa dia telah tinggal di Turki sejak 2017.
Ia mengaku sudah tertarik dengan musik sejak duduk di bangku sekolah dasar.
“Saya memainkan kopuz, alat musik nasional Kirgistan. Ketika saya datang ke Turki, saya tertarik dengan bağlama dan belajar memainkannya,” katanya.
Dia mengatakan mempelajari musik rakyat telah membuka “jendela baru” baginya.
Iman Abdullatif dari Sudan, seorang mahasiswa pascasarjana di Departemen Parasitologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Ankara, mengatakan bahwa ia menjadi tertarik pada musik, yang sebelumnya tidak pernah ia minati, ketika ia bergabung dengan International Art Society.
Abdullatif mengatakan dia mulai bermain alat musik saat dia sedang menyelesaikan masternya di Ankara. Dia bisa memainkan kecapi dan gitar.
“Saya tidak tahu kalau saya punya bakat musik. Saya mulai belajar alat musik ketika saya sedang menyelesaikan gelar master saya di sini. Saya belajar kecapi dan gitar,” kata Abdullatif.
Erdin Sadiku, seorang mahasiswa Kosovo, mengatakan musik Turki mirip dengan musik Kosovo.
“Iramanya berbeda tapi motifnya sama. Karena itu, musik Turki tidak sulit dan saya menyukainya,” kata Sadiku.
Posted By : hk hari ini