Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya telah mencapai kesepakatan dengan Pakistan yang akan membantu menghidupkan kembali program pendanaan senilai $6 miliar yang terhenti untuk negara Asia Selatan itu, yang menghadapi tantangan ekonomi yang berkembang.
“Otoritas Pakistan dan staf IMF telah mencapai kesepakatan tingkat staf tentang kebijakan dan reformasi yang diperlukan untuk menyelesaikan tinjauan keenam,” kata IMF dalam sebuah pernyataan.
“Perjanjian tersebut harus disetujui oleh Dewan Eksekutif, mengikuti pelaksanaan tindakan sebelumnya, terutama pada reformasi fiskal dan kelembagaan,” katanya.
Dikatakan penyelesaian tinjauan akan menyediakan 750 juta hak penarikan khusus (SDR) IMF, atau sekitar $ 1,06 miliar, sehingga total pencairan sejauh ini menjadi sekitar $ 3,03 miliar.
Pakistan memasuki program pendanaan $6 miliar dengan IMF pada 2019. Namun, pendanaan terhenti awal tahun ini karena masalah reformasi.
Penasihat Keuangan Shaukat Tarin mengatakan pekan lalu Pakistan telah melakukan pembicaraan dengan IMF mengenai syarat dan ketentuan program, yang katanya telah dipersulit karena kerugian ekonomi yang disebabkan oleh penutupan COVID-19.
Dia mengatakan Pakistan harus menyelesaikan lima reformasi sebelum IMF menghidupkan kembali pendanaan, termasuk undang-undang tentang otonomi bank sentral, penarikan pembebasan pajak dan kenaikan tarif energi.
Kesepakatan itu dicapai setelah 45 hari diskusi antara tim keuangan dan IMF, kata juru bicara kementerian keuangan Pakistan.
“Ini akan menghilangkan banyak ketidakpastian,” katanya.
Pakistan telah bergulat dengan sejarah devaluasi mata uang, inflasi yang tinggi dan defisit transaksi berjalan sementara investor menjadi gelisah tentang hasil pembicaraan antara pemerintah dan IMF.
Posted By : togel hongkonģ hari ini