1 tewas, 2 terluka setelah pasukan pro-Haftar menyerang militer Libya
WORLD

1 tewas, 2 terluka setelah pasukan pro-Haftar menyerang militer Libya

Sedikitnya satu orang tewas, dua lainnya terluka setelah pasukan yang setia kepada Jenderal Khalifa Haftar menyerang pasukan militer Libya di kota selatan Sebha, Anadolu Agency (AA) melaporkan Selasa.

Bentrokan itu terjadi seminggu sebelum negara Afrika Utara yang dilanda perang itu akan mengadakan pemilihan presiden yang dikhawatirkan para pengamat dapat memicu kembalinya konflik setelah gencatan senjata selama setahun.

“Seorang milisi yang dipersenjatai dengan persenjataan berat dan kendaraan lapis baja … mencuri 11 kendaraan roda empat dari Sebha dalam sebuah perampokan bersenjata,” kata pasukan polisi Sebha.

Ini mengidentifikasi para penyerang sebagai anggota kelompok yang dipimpin oleh Mabruk Sahban dan berafiliasi dengan Haftar, yang merupakan kandidat dalam pemilihan 24 Desember dan yang pasukannya telah melakukan kejahatan terhadap warga sipil di negara itu.

Kendaraan yang dicuri telah dikirim ke Sabha oleh kementerian dalam negeri di Tripoli untuk membantu mengamankan pemilihan, kata pernyataan polisi.

Pasukan Sahban telah menyerang konvoi polisi dan memaksa petugas untuk mengemudikan kendaraan ke pangkalan udara Brak, selatan Sebha, tambahnya.

Pasukan keamanan Sebha dan orang-orang bersenjata pro-Haftar kemudian bentrok di Sabha tengah, media lokal melaporkan.

Rekaman online tampaknya menunjukkan bentrokan malam hari dengan senjata ringan di pusat kota.

Departemen kepolisian Sebha mengatakan serangan itu bertujuan untuk mengacaukan provinsi selatan negara itu.

Haftar telah melancarkan serangan selama setahun di Tripoli pada 2019, menewaskan ribuan orang, sebelum mencapai gencatan senjata resmi dengan lawan-lawan baratnya pada Oktober tahun lalu.

Dituduh oleh para kritikus ingin mendirikan kediktatoran militer, ia didukung oleh Uni Emirat Arab (UEA), Mesir, Rusia dan Prancis, sementara Turki memberikan bantuan militer kepada pemerintah Tripoli yang saat itu didukung secara internasional yang disebut Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA). ).

Gencatan senjata yang secara resmi ditandatangani pada Oktober 2020 membuka jalan bagi proses politik yang dipimpin PBB untuk membawa pemerintah persatuan sementara yang bertugas memimpin Libya hingga pemilihan.

Newsletter Harian Sabah

Tetap up to date dengan apa yang terjadi di Turki, itu wilayah dan dunia.

Anda dapat berhenti berlangganan kapan saja. Dengan mendaftar, Anda menyetujui Ketentuan Penggunaan dan Kebijakan Privasi kami. Situs ini dilindungi oleh reCAPTCHA dan berlaku Kebijakan Privasi dan Persyaratan Layanan Google.

Posted By : keluaran hk hari ini