BUSINESS

Rusia memperingatkan mungkin harus membayar utang FX dalam rubel karena sanksi

Saat Rusia bersiap untuk melunasi sebagian utang mata uang asingnya pada Rabu, kementerian keuangannya memperingatkan pada Senin bahwa pembayaran semacam itu akan dilakukan dalam rubel jika sanksi mencegah bank membayar utang dalam mata uang yang diterbitkan.

“Apakah itu default? … Dari sudut pandang Rusia, kami memenuhi kewajiban kami,” kata Menteri Keuangan Anton Siluanov dalam sebuah wawancara dengan TV pemerintah yang disiarkan pada hari Senin.

Sanksi Barat atas peristiwa di Ukraina telah memutuskan Rusia dari bagian-bagian penting pasar keuangan global dan telah membekukan hampir setengah dari cadangan emas dan FX negara itu senilai $640 miliar, memicu krisis ekonomi terburuk sejak kejatuhan Uni Soviet tahun 1991.

Siluanov mengatakan Rusia harus membayar kupon pada Eurobonds pada 16 Maret dan telah meminta bank-bank Barat untuk melakukan transaksi.

Tetapi jika sebagian besar cadangan Rusia dibekukan, pembayaran dapat mengalami “tantangan khusus” karena kemungkinan pembayaran tersebut akan tergantung pada sanksi.

Pemerintah akan membayar $ 117 juta pada dua obligasi berdenominasi dolar pada hari Rabu.

“Jika kami melihat komplikasi dengan pelaksanaan perintah maka pada hari Selasa kami akan menyiapkan perintah transfer yang relevan dalam rubel yang setara,” kata Siluanov dalam wawancara TV.

Rusia memiliki dana yang diperlukan untuk memenuhi kewajiban eksternalnya dan juga dapat menggunakan sebagian yuan dari cadangan emas dan valasnya jika ada kebutuhan seperti itu, katanya.

Beberapa bank Rusia telah dilarang dari jaringan pembayaran internasional SWIFT, menghambat upaya untuk memindahkan uang ke luar Rusia.

“Pembekuan bank sentral dan rekening mata uang asing pemerintah dapat dilihat sebagai keinginan beberapa negara Barat untuk mengatur default buatan,” kata Siluanov.

Mata uang China menyumbang 13,1% dari cadangan mata uang asing bank sentral Rusia pada Juni 2021, dibandingkan dengan hanya 0,1% pada Juni 2017, dengan kepemilikan dolar Moskow turun menjadi 16,4% dari 46,3% pada periode yang sama.

China adalah pasar ekspor utama Rusia setelah Uni Eropa. Ekspor Rusia ke China bernilai $79,3 miliar pada tahun 2021, dengan minyak dan gas menyumbang 56% dari itu, menurut badan bea cukai China.

Newsletter Harian Sabah

Tetap up to date dengan apa yang terjadi di Turki, itu wilayah dan dunia.

Anda dapat berhenti berlangganan kapan saja. Dengan mendaftar, Anda menyetujui Ketentuan Penggunaan dan Kebijakan Privasi kami. Situs ini dilindungi oleh reCAPTCHA dan berlaku Kebijakan Privasi dan Persyaratan Layanan Google.

Posted By : togel hongkonģ hari ini