Sebuah prasasti yang berasal dari abad ke-14 ditemukan di Pulau Giresun, yang terletak 1,2 kilometer (0,7 mil) dari provinsi Turki Giresun di pantai tenggara Laut Hitam.
Pulau Giresun menonjol sebagai satu-satunya pulau dengan pemukiman manusia di Laut Hitam Timur bersama dengan cerita mitologis dan peninggalan sejarahnya. Penggalian telah dilakukan di pulau yang indah dan misterius ini di bawah pengawasan profesor fakultas Seni Rupa Universitas Giresun, Gazanfer Iltar sejak 2009.
Tim Iltar telah menemukan artefak tertulis di pulau itu untuk pertama kalinya tahun ini dengan pembukaan prasasti abad ke-14. Iltar mengatakan bahwa prasasti itu sangat penting karena akan menjelaskan sejarah pulau dan wilayah Giresun.
Memperhatikan bahwa prasasti itu ditemukan di lantai struktur menara di pulau itu, akademisi itu melanjutkan: “Artefak itu milik periode Alexios III Megas Komnenos, kaisar Trebizond. Prasasti tersebut menyatakan bahwa struktur dan tembok di pulau itu ditugaskan oleh Maria yang terhormat, istri Pinkernes Kyriakos, putra Gubernur Giresun Roustam. Nama Roustam dalam prasasti juga memberi kita petunjuk tentang perkawinan strategis antara Turkmenistan beys di wilayah tersebut dan dinasti Komnenos.”
Prasasti itu terbuat dari terakota, berukuran 30 kali 50 sentimeter (11 inci hingga 19 inci) dan ditulis dengan bulu angsa.
Menjelaskan bahwa prasasti itu diterjemahkan oleh seorang akademisi dari Rusia, Iltar mengatakan: “Prasasti itu memberi kita beberapa informasi dan perspektif. Misalnya, judul ‘pinkernes’ berarti pembawa cangkir kaisar Trebizond. Ini sebenarnya posisi pengadilan tinggi dalam hal diplomasi, dan pinkernes harus dianggap sebagai salah satu orang yang paling dekat dengan kaisar. Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa gubernur Giresun pada saat itu sangat dekat dengan kaisar Trebizond. “
“Pentingnya prasasti semakin meningkat karena mengungkapkan hubungan di wilayah tersebut di masa lalu dan itu adalah karya unik yang ditulis dalam alfabet regional Kekaisaran Trebizond.” Iltar menambahkan bahwa penggalian arkeologi akan berlanjut di pulau itu pada tahun 2022 juga.
Posted By : hongkong prize
