Mr Robot mengambil hukum & ketertiban: Malaysia menguji AI dalam sistem peradilan
LIFE

Mr Robot mengambil hukum & ketertiban: Malaysia menguji AI dalam sistem peradilan

Film telah menunjukkan masa depan yang didominasi oleh kecerdasan buatan (AI) yang berusaha menghapus kemanusiaan. Bisakah awal yang sederhana dari tingkat genosida AI dimulai dengan menuntut tiket parkir? Malaysia pasti akan mengetahuinya saat mulai menguji AI dalam sistem penilaiannya di pengadilan di Sabah dan Sarawak.

Penggunaan kecerdasan buatan dalam sistem peradilan bukanlah hal baru dan sedang diuji di beberapa negara, termasuk aplikasi seluler pengacara DoNotPay, hakim robot yang mengevaluasi klaim kecil di Estonia, mediator robot di Kanada, dan hakim kecerdasan buatan di Cina dan sekarang Malaysia. .

Pihak berwenang mengatakan sistem peradilan berbasis AI membuat hukuman lebih konsisten, menghapus jaminan simpanan dalam kasus dengan cara yang lebih cepat dan lebih murah dan dapat membantu pihak menghindari litigasi yang panjang, mahal, dan penuh tekanan.

Menurut berita Malay Mail, otoritas federal Malaysia bertujuan untuk menyelesaikan uji coba nasional sistem hukuman kecerdasan buatan mereka bulan ini, yang mereka katakan dapat “meningkatkan kualitas peradilan,” meskipun belum ditentukan secara pasti bagaimana mereka akan digunakan. di pengadilan.

Dalam konteks ini, sistem penilaian kecerdasan buatan yang dikembangkan oleh perusahaan publik “Sistem Informasi Sarawak” mulai diuji di pengadilan Sabah dan Sarawak.

Seorang juru bicara Ketua Pengadilan Federal menyatakan bahwa penggunaan kecerdasan buatan di pengadilan “masih dalam tahap percobaan” sambil menahan diri untuk tidak berkomentar lebih lanjut tentang pengoperasian sistem.

Hamid Ismail, seorang pengacara selama hampir 20 tahun, mengungkapkan keterkejutannya atas keyakinan kliennya, yang diadili di negara bagian Sabah, dengan kecerdasan buatan.

Hamid mengatakan bahwa dia tahu bahwa pengadilan di Sabah dan Sarawak sedang menguji sistem AI sebagai bagian dari uji coba, tetapi dia kesal karena teknologi tersebut digunakan tanpa pengacara, hakim, dan publik sepenuhnya memahami sistem tersebut.

Pengacara berpengalaman menyatakan bahwa pengambil keputusan tidak memiliki konsultasi yang memadai dengan ahli profesional tentang penggunaan teknologi.

Newsletter Harian Sabah

Tetap up to date dengan apa yang terjadi di Turki, itu wilayah dan dunia.

Anda dapat berhenti berlangganan kapan saja. Dengan mendaftar, Anda menyetujui Ketentuan Penggunaan dan Kebijakan Privasi kami. Situs ini dilindungi oleh reCAPTCHA dan berlaku Kebijakan Privasi dan Persyaratan Layanan Google.

Posted By : hongkong prize