Masjid berusia 700 tahun menampilkan banyak contoh seni kayu di Trabzon
ARTS

Masjid berusia 700 tahun menampilkan banyak contoh seni kayu di Trabzon

Sebuah masjid berusia 700 tahun adalah salah satu karya langka yang berhasil tetap utuh hingga saat ini di provinsi utara Trabzon. Masjid Güneyce Merkez, yang terletak di sebuah bukit yang menghadap ke distrik Arsin, menonjol dengan beragam contoh motif dan seni ornamen kayu.

Pemandangan interior dari Masjid Güneyce Merkez, Trabzon, Turki utara, 11 Maret 2022. (AA)
Pemandangan interior dari Masjid Güneyce Merkez, Trabzon, Turki utara, 11 Maret 2022. (AA)

Tanpa prasasti yang memberikan informasi tentang sejarahnya, masjid bersejarah ini diperkirakan dibangun pada tahun 1300. Bangunan ini berfungsi dengan total kapasitas 250 orang saat ini, dan jumlah pengunjung masjid ini semakin hari semakin meningkat.

Gökhan Tiryaki, imam masjid, mengatakan kepada Anadolu Agency (AA) bahwa dia telah bekerja di masjid selama dua tahun. “Hal terpenting yang membedakan masjid kami dengan masjid lainnya adalah estetika, seni, dan kerajinannya. Hampir semua konstruksi interior masjid kami dibuat dengan tangan. Ketika pertama kali dibangun pada tahun 1300, itu berfungsi sebagai gereja, bukan masjid karena Kekaisaran Trabzon-Rum terletak di sini pada waktu itu. Ketika Sultan Ottoman Mehmed II, juga dikenal sebagai Mehmed Sang Penakluk, merebut tanah ini pada tahun 1461, dia mengubah tempat ini menjadi masjid dan membukanya untuk ibadah umat Islam,” katanya. Lebih lanjut Tiryaki mencontohkan, ketika dibuka sebagai gereja, konstruksinya juga digunakan sebagai menara pengawas karena lokasinya yang mendominasi.

Pemandangan dari langit-langit Masjid Güneyce Merkez, Trabzon, Turki utara, 11 Maret 2022. (AA)
Pemandangan dari langit-langit Masjid Güneyce Merkez, Trabzon, Turki utara, 11 Maret 2022. (AA)

Mengingat masjid merupakan salah satu tempat wisata yang sering dikunjungi karena ornamen dan motif kayunya, imam mengatakan bahwa para guru sering membawa siswanya ke tempat bersejarah ini. Menurut Tiryaki, guru ingin mengajari siswanya tentang tempat ibadah agama dan mempromosikan orisinalitas artistik dengan kunjungan mereka, sementara siswa memiliki kesempatan untuk memotret motif, mihrab (ceruk sholat) dan mimbar (mimbar).

Newsletter Harian Sabah

Tetap up to date dengan apa yang terjadi di Turki, itu wilayah dan dunia.

Anda dapat berhenti berlangganan kapan saja. Dengan mendaftar, Anda menyetujui Ketentuan Penggunaan dan Kebijakan Privasi kami. Situs ini dilindungi oleh reCAPTCHA dan berlaku Kebijakan Privasi dan Persyaratan Layanan Google.

Posted By : hk hari ini