Temel Ataçocuğu baru-baru ini memulai perjalanan yang ambisius namun bermakna. Pria Turki yang telah tinggal di Selandia Baru selama 13 tahun terakhir, akan mengikuti jalur literal Brenton Tarrant, teroris yang melakukan perjalanan ke Christchurch untuk menyerang masjid. Perjalanan Tarrant yang penuh dengan kebencian berakhir dengan terbunuhnya 51 orang, sementara Ataçocuğu, salah satu dari 49 orang yang terluka dalam serangan itu, telah memutuskan untuk melakukan “jalan damai”.
Ayah dua anak berusia 47 tahun itu masih menanggung bekas luka serangan di mana dia terkena sembilan peluru yang ditembakkan oleh Tarrant, yang menyemprot umat beriman dengan tembakan di masjid Linwood dan Al Noor. Setelah beberapa operasi, dia masih belum pulih dari serangan 2019, yang dia yakini memberinya misi baru, untuk berkontribusi pada perdamaian dunia. Pada tanggal 1 Maret, Ataçocuğu berangkat dari luar rumah Tarrant di Dunedin untuk berjalan kaki sejauh 360 kilometer (224 mil) ke Christchurch. Jalannya tidak mudah baginya karena lima dari sembilan peluru mengenai kakinya, tiga lainnya di lengan dan satu di mulut dan tetap menjadi pengingat suram tentang apa yang dia lalui. Namun Ataçocuğu mengatakan bahwa dia merasa perlu melakukan sesuatu setelah dia melihat peristiwa peringatan yang dilakukan oleh para pemuda pada peringatan kedua serangan tersebut.
Sejauh ini, ia telah berjalan sekitar 160 kilometer. Terlepas dari rasa sakitnya, dia tetap tersenyum saat dia memakai topi Turki dan kaus biru yang mencantumkan nama-nama beberapa badan amal yang dia kumpulkan untuk mengumpulkan uang.
“Saya berjalan sekitar 30 kilometer setiap hari dan saya mengalami lecet. Ini menyakitkan bagi saya,” katanya kepada Anadolu Agency (AA), Rabu. Namun, dia bersorak atas dukungan yang dia terima dari warga Selandia Baru yang dia temui di sepanjang perjalanannya. “Suatu hari, seorang wanita berusia 90 tahun yang merayakan ulang tahunnya melihat saya dari jendelanya. Dia mengirimi saya beberapa potong kue ulang tahunnya agar saya bisa mendapatkan kembali energi saya. Itu membuat saya sangat bahagia. Orang-orang Selandia Baru sangat ramah. dan bermanfaat,” ujarnya.
Ataçocuğu mengatakan bahwa perjalanan tersebut hanyalah “awal” dari kegiatannya untuk mendukung perdamaian. “Jika saya dapat memberikan kontribusi kecil, untuk perdamaian, untuk masa depan kita, saya akan bahagia,” katanya, sebelum mengutip pepatah terkenal Mustafa Kemal Atatürk, pendiri Republik Turki: “Damai di rumah, damai di dunia. dunia.”
Posted By : data hk 2021