Majelis perancang konstitusi Libya mengkritik seruan ketua parlemen untuk membentuk majelis baru guna merancang konstitusi “konsensual” dalam waktu satu bulan.
Ketua Parlemen Libya Aguila Saleh meminta pada hari Senin untuk membentuk majelis baru yang terdiri dari 30 ahli yang mewakili tiga wilayah Libya untuk merancang konstitusi “konsensual” dalam periode satu bulan.
“Majelis menolak usulan Saleh karena bertentangan dengan deklarasi konstitusional,” kata ketua majelis, Al-Jilani Arhoma, kepada Anadolu Agency (AA).
Dia memperingatkan bahwa proposal itu “akan menyeret negara itu ke dalam eskalasi lebih lanjut.”
“Keputusan terakhir adalah untuk rakyat Libya melalui referendum saja,” tegas Arhoma.
Anggota majelis Nadia Omran, pada bagiannya, menganggap usulan Saleh sebagai upaya untuk “membuang lebih banyak waktu.”
“Ini adalah upaya untuk membuang waktu untuk tetap berkuasa dan mencegah penyusunan konstitusi dan pemilihan umum,” kata Omran kepada AA.
Pemilihan presiden Libya dijadwalkan berlangsung pada 24 Desember di bawah peta jalan PBB tetapi ditunda karena ketidaksepakatan di antara saingan politik negara itu. Belum ada tanggal baru untuk pemungutan suara yang disepakati.
Rakyat Libya berharap bahwa pemilu mendatang akan berkontribusi untuk mengakhiri konflik bersenjata yang telah melanda negara kaya minyak itu selama bertahun-tahun.
Posted By : keluaran hk hari ini