Ekonomi Rusia berada di jalur untuk berkontraksi lebih dari 10% pada 2022, penurunan terbesar dalam produk domestik bruto (PDB) sejak tahun-tahun setelah jatuhnya Uni Soviet pada 1991, kata mantan Menteri Keuangan Alexei Kudrin, Selasa.
Rusia menghadapi inflasi yang melonjak dan pelarian modal sambil bergulat dengan kemungkinan default utang setelah Barat memberlakukan sanksi yang melumpuhkan untuk menghukum Presiden Vladimir Putin karena mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada 24 Februari.
Kementerian ekonomi dan keuangan Rusia saat ini sedang mengerjakan perkiraan baru, kantor berita negara RIA mengutip Kudrin, yang sekarang menjabat sebagai kepala Kamar Audit, mengatakan.
“Perkiraan resmi akan lebih dari sekitar 10% kontraksi,” kata Kudrin, yang menjabat sebagai menteri keuangan Putin 2000-2011, menurut RIA.
Prakiraan pemerintah Rusia sebelumnya memperkirakan pertumbuhan PDB sebesar 3% tahun ini setelah ekonomi tumbuh sebesar 4,7% pada tahun 2021.
Sebuah sumber yang dekat dengan pemerintah Rusia yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan kepada Reuters bahwa kementerian ekonomi memproyeksikan kontraksi PDB antara 10% dan 15% tahun ini.
Kontraksi 10% akan menjadi penurunan terbesar dalam produk domestik bruto sejak 1994, menurut data Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF).
Bank Dunia bulan ini memperkirakan output PDB Rusia akan turun 11,2% tahun ini.
Analis yang disurvei oleh Reuters pada akhir Maret memiliki perkiraan rata-rata kontraksi PDB 2022 sebesar 7,3%, memprediksi kenaikan inflasi hingga hampir 24%, tertinggi sejak 1999.
Putin mengatakan “operasi militer khusus” di Ukraina diperlukan karena Amerika Serikat menggunakan Ukraina untuk mengancam Rusia, dan Moskow harus bertindak untuk membela orang-orang berbahasa Rusia di Ukraina dari penganiayaan.
Ukraina mengatakan sedang berjuang melawan perampasan tanah gaya kekaisaran dan menolak klaim genosida Putin sebagai omong kosong.
Posted By : togel hongkonģ hari ini