Produksi industri di Turki diperkirakan telah meningkat 9,7% setiap tahun di bulan Januari, naik selama 19 bulan berturut-turut, menurut sebuah survei pada hari Selasa.
Tetapi aktivitas diperkirakan telah mendingin dari bulan sebelumnya karena gangguan pada beberapa utilitas, menurut jajak pendapat Reuters.
Bulan ke bulan, produksi pabrik diperkirakan sedikit berkontraksi karena pemadaman listrik dan gas alam di fasilitas industri yang berasal dari kegagalan teknis di Iran.
Pertumbuhan tahun-ke-tahun, bagaimanapun, tetap positif sejak langkah-langkah virus corona dilonggarkan pada tahun 2020.
Perkiraan median dalam jajak pendapat Reuters dari tujuh institusi menunjukkan pertumbuhan 9,7% dalam indeks produksi industri yang disesuaikan kalender pada Januari. Prakiraan berkisar antara 7,0% dan 12,1%.
Enver Erkan, kepala ekonom di Tera Yatırım, mengatakan gas alam dan pemadaman listrik pada akhir Januari mungkin telah menyebabkan kontraksi atau perlambatan produksi industri.
Dia menambahkan bahwa masalah pasokan input potensial karena invasi Rusia ke Ukraina, dan meningkatnya biaya produksi, dapat memperlambat segalanya.
“Jika ada penurunan permintaan eksternal, ini bisa berdampak pada produksi melalui ekspor. Jika ada gangguan rantai pasok akibat perang setelah Februari, ini bisa berdampak pada produksi industri baik kenaikan harga maupun kekurangan barang di pasar,” ujarnya.
Erkan menambahkan bahwa dia memperkirakan laju pertumbuhan indeks akan melambat menjadi satu digit pada Maret dan mendekati netral menjelang musim panas.
Pada April 2020, output turun lebih dari 31% dalam menghadapi gelombang virus corona awal. Sejak itu membuat pemulihan yang kuat karena langkah-langkah selanjutnya sebagian besar melewati sektor manufaktur, dan sebagian besar pembatasan yang tersisa dicabut pada Juli tahun lalu.
Ekonomi Turki bangkit kembali dari pandemi COVID-19 untuk tumbuh 11% tahun lalu, tingkat tertinggi dalam satu dekade. Produk domestik bruto (PDB) tumbuh 9,1% tahun-ke-tahun di kuartal keempat.
Tetapi depresiasi lira Turki menyebabkan inflasi melonjak melalui harga impor. Inflasi melonjak menjadi 54% pada Februari, sementara dampak dari invasi Rusia ke Ukraina juga mengaburkan prospek.
Institut Statistik Turki (TurkStat) akan mengumumkan angka produksi industri Januari pada hari Jumat.
Posted By : togel hongkonģ hari ini