Unit-unit militer Rusia telah mulai berpatroli di garis demarkasi antara daerah-daerah yang dikendalikan oleh pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat dan pasukan Rusia di Suriah timur, kata para pejabat Rusia, Senin.
“Itu adalah batas yang membagi wilayah yang dikuasai oleh koalisi anti-teroris internasional, zona ‘Timur’, dan zona ‘Barat’ yang dikendalikan oleh pasukan Rusia. Hingga saat ini, tidak ada patroli oleh prajurit Rusia,” kata juru bicara Rusia. militer seperti dikutip.
Juru bicara itu mengatakan ada potensi sel tidur Daesh di daerah itu dan militer Rusia berusaha menunjukkan kehadirannya.
Pasukan Rusia telah menggantikan pasukan AS saat mereka menarik diri dari beberapa pangkalan menyusul peluncuran Operasi Mata Air Perdamaian Turki pada 9 Oktober 2019, melawan teroris YPG di timur laut Suriah.
Sejak itu, Rusia terus mengintensifkan kehadiran militernya di timur sungai Efrat, termasuk di daerah-daerah di bawah kendali YPG, meningkatkan jumlah pangkalan dan pos militernya.
Saat ini terdapat 18 pangkalan dan pos militer Rusia di daerah-daerah di bawah kendali YPG di sebelah timur Efrat, yaitu di Hassakeh, Raqqa, dan Manbij dan Ain al-Arab (Kobani) di Aleppo.
Analis militer mengklaim bahwa peningkatan kehadiran Rusia yang begitu cepat dapat mengacaukan keseimbangan militernya dengan AS di wilayah tersebut.
Upaya Rusia untuk membentuk unit militer di Hassakeh digagalkan oleh AS di masa lalu. Rusia mencoba mencapai ladang minyak Rmeilan, di sebelah timur Qamishli, tetapi tentara AS mencegahnya.
Sebagai pembalasan, Rusia menghentikan tentara AS yang berusaha mencapai Qamishli, memaksa mereka untuk kembali ke Rmeilan.
Sementara YPG melanjutkan pendudukannya atas mayoritas Hassakeh, rezim Bashar Assad mengendalikan Gunung Kevkep di pusat provinsi. Pasukan rezim juga memiliki bandara di Qamishli, brigade militer dan cabang keamanan. Beberapa lembaga negara di provinsi tersebut juga berada di bawah kendali rezim Assad.
Posted By : keluaran hk hari ini