Serangan udara Rusia menewaskan sedikitnya lima warga sipil, termasuk tiga anak-anak, di provinsi Idlib barat laut Suriah, sebuah kelompok pemantau melaporkan.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia menambahkan bahwa setidaknya 10 orang juga terluka dalam pemboman oleh pesawat-pesawat tempur Rusia di bagian pedesaan provinsi barat laut Idlib, benteng oposisi terakhir di negara itu. Pada 2019, pasukan rezim Assad yang didukung Rusia melancarkan serangan besar-besaran di Idlib, meningkatkan kekhawatiran atas keselamatan warga sipil di sana.
Rusia dan Iran mendukung Presiden Suriah Bashar Assad, sementara Turki telah mendukung pasukan oposisi sejak pemberontakan dimulai terhadap pemerintahan sewenang-wenang Assad. Rusia dan Turki menyepakati gencatan senjata untuk wilayah yang telah lama disengketakan pada Maret tahun lalu, dan sejak itu kekerasan di wilayah Idlib telah menurun. Namun demikian, daerah tersebut telah berulang kali diserang oleh pasukan pemerintah dan sekutu mereka.
Wilayah Idlib adalah rumah bagi hampir 3 juta orang, dua pertiga dari mereka mengungsi dari bagian lain negara itu.
Hampir 75% dari total populasi di wilayah Idlib yang dikuasai oposisi bergantung pada bantuan kemanusiaan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka karena 1,6 juta orang terus tinggal di kamp atau pemukiman informal, kata Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) .
Selain ancaman serangan rezim terus-menerus, warga sipil juga menghadapi ancaman COVID-19.
Suriah telah terperosok dalam perang saudara yang kejam sejak awal 2011 ketika rezim Assad menindak protes pro-demokrasi dengan keganasan yang tak terduga.
Selama dekade terakhir, sekitar setengah juta orang telah terbunuh dan lebih dari 12 juta orang harus meninggalkan rumah mereka.
Selama bertahun-tahun, rezim Assad telah mengabaikan kebutuhan dan keselamatan rakyat Suriah, hanya mengincar keuntungan teritorial lebih lanjut dan menghancurkan oposisi. Rezim telah membom fasilitas sipil seperti sekolah, rumah sakit dan daerah pemukiman, menggusur hampir setengah penduduk negara itu.
Posted By : keluaran hk hari ini